Rabu, 24 Oktober 2018

E-commerce,E-Business & SEO (Search Engine Optimization)



E-commerce
Sejarah E-commerce
E-Commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 saat pertama kali banner-elektronik dipakai buat tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web(website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualanseharga AS$12,2 milliar pada tahun  2003. Istilah “perdagangan elektronik” telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemafaatan transaksi komersial, sEperti penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik. Kemudian dia berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunyai istilah yang lebih tepat “perdagangan web”- pembelian barang dan jasa melalui World wide web melalui server aman (HTTPS), protokolsever khusus yang menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data penting pelanggan. Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di As dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.
E-Commerce adalah singkatan dari Electronic Commerce, yang secara singkat dapat didefinisikan sebagai mekanisme transaksi jual dan beli dengan menggunakan fasilitas internet sebagai media komunikasi. Dalam pengertian yang lain, e-commerce dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan usaha perdagangan yang sebagian atau seluruhnya menggunakan media internet sebagai media komunikasinya. Disebutkan sebagian atau seluruhnya karena kegiatan e-commerce sangat beragam. Ada yang menggunakan internet sebagai media kegiatan perdagangan mulai dari proses produksi, iklan, penjualan, pembayaran, pengiriman, dan pencatatan. Namun, ada juga yang hanya menggunakan internet sebagai media pada sebagian proses perdagangan.
E-Commerce digolongkan menjadi tiga jenis bisnis, yaitu Business to-Consumer (B2C), Consumer to Consumer (C2C), dan Business to Business (B2B).
  • Business to-Consumer (B2C): B2C adalah sebuah transaksi bisnis yang menjual barang atau jasa kepada individu.
  • Consumer to Consumer (C2C): C2C adalah ketika salah satu konsumen menjual barang atau jasa langsung kepada konsumen lainnya melalui system elektronik.
  • Business to Business (B2B): B2B merupakan sebuah bisnis yang menjual barang/jasa kepada bisnis lain dengan menggunakan system elektronik.
E-commerce dapat dapat dipandang sebagai revolusi di bidang perdagangan. Keunggulan e-commerce adalah kemampuan bertransaksi kapan pun, diakses dari manapun, adanya jalur distribusi, dapat langsung melakukan pembelian, dan adanya penghematan biaya. Pembayaran terhadap transaksi perdagangan model e-commerce dapat dilakukan melalui banyak cara baik secara konvensional (kartu kredit, transfer antarrekening bank), maupun secara online (bitcoin, e-money, online banking, e-gold).

Contoh E-Commerce

Contoh E-Commerce yang banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari adalah transaksi jual beli menggunakan situs jual beli online. Beberapa situs yang cukup terkenal dari luar negeri sebut saja amazon.com dan alibaba.com. Sedangkan, dari dalam negeri beberapa diantaranya yang sangat terkenal adalah kaskus.co.id, bukalapak.com, tokopedia.com, dan olx.co.id.
Manfaat E-commerce
Beberapa manfaat dari E-commerce dapat dilihat sebagai berikut :
·         Memfasilitasi komunikasi antara konsumen dan produsen.
·         Memperluas calon konsumen dengan target pasar yang tidak terbatas.
·         Memfasilitasi pemasaran dan penjualan barang dan jasa.
·         Proses e-commerce lebih mudah untuk melakukannya dengan baik untuk menjual atau   
            membeli.
·         Pembayaran yang mudah dilakukan secara online.
·         Penyebaran informasi yang begitu mudah dilakukan

Keuntungan E-Commerce

Salah satu keuntungan dari E-Commerce yang jelas kita lihat adalah menjual produk atau layanan yang tidak perlu kita mendatangi toko atau kantor besar seperti yang dilakukan oleh manusia pada biasanya sebagai tempat usaha, tetapi hanya dengan memanfaatkan internet maka kita bisa hanya menjual dari rumah ke calon pelanggan yang tidak terbatas, dengan kata lain pelanggan Anda hanya dapat menutupi seluruh negeri.
Dalam hal komunikasi juga akan sangat bermanfaat antara konsumen dan produsen dapat dengan mudah berkomunikasi secara online dari internet. Baik dari segi pemasaran barang akan lebih menguntungkan jika dilakukan secara online, selain Anda tidak perlu membayar biaya promosi yang banyak seperti manual, tapi dengan layanan internet Anda hanya dapat melakukan promosi produk ana seluruh dunia hanya dengan menggunakan internet tentu biaya yang sangat murah.

Dampak Negatif E-Commerce

Selain banyak manfaat atau positif samping dari penggunaan e-commerce tentu tidak kebal dari dampak negatif yang bisa merugikan konsumen atau produsen. Di bawah ini dijelaskan beberapa dampak negatif dari e-commerce.

1. Penipuan

Sering terjadinya penipuan saat belanja online di internet antara konsumen dan penjual barang tersebut dipesan konsumen telah dibayar melalui e-Transfer tetapi barang tidak pernah dikirim dan diterima oleh konsumsen, dan sebaliknya kadang-kadang terlalu ketidakpercayaan penjual untuk mengirimkan barang-barang di muka dan pembayaran dilakukan setelah pengiriman pembayaran yang ditunggu penjual kadang-kadang tidak diterima atau tidak dibayar.
Terjadinya scam atau penipuan di mana seseoarang dapat menjual barang hampir satu-satunya berebentuk satunya informasi yang sengaja dibuat terpisah menarik pembeli, tetapi ketika melakukan pembelian dan transfer uang, barang tidak ada.

2. Carding

Terjadinya kejahatan seperti carding, hal ini memiliki banyak hal yang terjadi di mana seseorang memanfaatkan dengan menggunakan kartu kredit Anda oleh orang lain untuk berbelanja di internet.

3. Virus / Malware

Kejahatan sering terjadi yang biasanya dilakukan oleh mereka yang memiliki keahlian tinggi dalam ilmu komputer dan internet jaringan seperti penyebaran virus / malware yang disengaja untuk melemahkan sistem, hal ini terjadi karena kurangnya hukum pada teknologi informasi.


E-Business
Sejarah E-Business
Konsep e-business ini dilatarbelakangi dengan adanya krisis yang dialami IBM sehingga akhirnya mengganti CEO-nya pada tahun 1993. Akhirnya pada tahun 1995 Louis Gerstner, CEO IBM saat itu berhasil mengatasi krisis finansial yang dialami IBM dan mengagendakan bagaimana membuat internet bisa menjadi alat bisnis ke bisnis yang bermanfaat, dengan mengandeng Dennie Welsh sebagai Kepala Integrated Systems Services Corporation (anak perusahaan IBM) saat itu, dan Marketing Executive John Patrick yang memiliki persepsi sama dengan dia. Untuk menangani rencana besar Gerstner akhirnya dibentuk Internet Division dibawah pimpinan Irving Wladawsky-Berger, dengan tugasnya untuk merumuskan dan meluncurkan strategi internet perusahaan di seluruh unit bisnis. Sehingga pada musim gugur 1997, Louis Gerstner melalui IBM mengkampanyekan pemasaran yang sangat kreatif untuk mendorong dan menyediakan layanan agar setiap perusahaan mampu menerapkan e-business dan memanfaatkan internet sebagai nilai bisnis.
 Pengertian E-Business
E-Business adalah bisnis yang mengacu pada penggunaan teknologi digital dan internet untuk menjalankan proses-proses bisnis utama dalam suatu perusahaan. Dalam e-business terjadi aktivitas pertukaran data dan informasi, menjalin koneksi dan relasi. E-business mencakup bisnis yang luas mencakup seluruh aspek bisnis yang ada di dalam perusahaan sehingga bisa memiliki aktivitas yang bermacam-macam.
Tahapan E-business
Terdapat empat tahap pemanfaatan jaringan komputer dan internet untuk tujuan e-business, di mana terjadi transformasi perusahaan tradisional ke e-business, antara lain :
  • Mendayagunakan komputer
  • Mendayagunakan jaringan dan internet (seperti email, chat messanger, IRC, dll,.)
  • Membangun dan mendayagunakan web
  • E – commerce
Kelebihan dan kelemahan e-business
Adapun beberapa keunggulan atau kelebihan dari e-business, yang diantaranya sebagai berikut:
·         Akses yang mudah
·         Lebih tepat sasaran
·         Menghemat waktu
·         Tidak membutuhkan modal yang terlalu besar
Adapun beberapa kelemahan yang dimiliki oleh e-business, yang diantaranya sebagai berikut:
·         Tidak adanya pertemuan secara langsung dengan konsumen maupun sebaliknya
·         Beresiko terjadinya penipuan
 


SEO (Search Engine Optimization)

Pengertian SEO

SEO adalah singkatan dari Search Engine Optimization yang merupakan suatu teknik untuk optimasi dan memaksimalkan nilai relevan halaman website agar meningkatnya ranking kata kunci yang diiringi dengan meningkatnya pengunjung dari Search Engine Google. SEO dilakukan melalui proses yang sistematis (analisa, implementasi, report) yang artinya melakukan Teknik SEO yang masuk dalam kategori Blackhat SEO / Whitehat SEO / Greyhat SEO.

Tujuan Utama SEO

Sedangkan tujuan SEO yang utama, yang kita bisa lihat dan tangkap dari definisi apa itu SEO di Wikipedia bahasa Indonesia, adalah terkait dengan trafik, yaitu berfokus untuk meningkatkan trafik. Dan ini adalah efek netto atau tujuan yang akan tercapai manakala tujuan dasar SEO (meningkatkan ranking) sudah tercapai.
Tujuan SEO yang utama adalah berikut ini:
  • Meningkatkan Volume Trafik Kunjungan Pengguna Internet
  • Meningkatkan Kualitas Trafik Kunjungan Calon Konsumen Produk atau Jasa Anda
  • Mempertahankan Kedua Jenis Trafik di Atas Secara Berkesinambungan

Manfaat SEO

Berikut manfaat lainnya bila SEO digabung dengan website atau blog:
  • Website menjadi ramai dengan pengunjung tertarget kata kunci
  • Pelanggan terus berdatangan ke website
  • Secara tidak langsung meningkatkan pendapatan anda sebagai Publisher
  • Cache penulusuran di Search Engine menjadi yang paling utama
  • Bisnis di dalam website menjadi berkembang
  • Penjualan produk akan semakin meningkat
  • Adanya timbal balik ke website affiliate produk
  • dan lainnya
Cara Kerja Google dan SEO
Berikut ini adalah hal-hal yang dilakukan oleh algoritma Google.
  1. Membaca jumlah kata pada sebuah halaman (konten).
  2. Membaca gambar pada sebuah halaman (konten).
  3. Melihat internal link.
  4. Melihat outbound link.
  5. Membaca backlink.

Dasar Pada SEO
SEO On Page
SEO On Page adalah sebuah upaya optimasi website yang dilakukan dari sisi website itu sendiri. Dengan kata lain, upaya optimasi yang dilakukan oleh seorang pemilik website/ webmaster dengan mendesain website yang SEO Friendly.
Beberapa elemen penting yang terdapat dalam SEO On Page antara lain:
  • Menambahkan description yang relevan dengan website
  • Membangun konten yang bermanfaat bagi audiens
  • Mengatur URL (permalinks) yang SEO Friendly
  • Menggunakan Heading dengan baik (H1, H2, H3, H4)
  • Mengatur navigasi website sebaik mungkin
  • Membangun internal links
  • Menambahkan keywords pada penamaan gambar/ image
  • Dan lain-lain

SEO Off Page
SEO Off Page adalah upaya optimasi website yang dilakukan dari luar website yang dibangun. Sebuah halaman website yang SEO On Page nya sudah bagus perlu didukung dengan optimasi dari luar website itu sendiri.
Optimasi off page dilakukan dengan cara membangun links (backlinks) dari situs lain menuju website yang dioptimasi. Beberapa jenis links yang biasa dibangun untuk meningkatkan popularitas sebuah website di internet antara lain:
  • Links dari media sosial (Twitter, Facebook, Google+, Youtube, dan lain-lain)
  • Links dari web 2.0 properties (Blogspot, WordPress, Weebly, dan lain-lain)
  • Links dari forum online (Kaskus, Bersosial, Forum Detik, Forum Kompas, dan lain-lain)
  • Links dari situs social bookmark (Lintas.me, Diigo.com, Folkd.com, dan lain-lain)
  • Links dari kegiatan blogwalking (berkomentar di blog orang lain)
  • Links dari website yang menerima guest blogger
  • Dan lain-lain


DAFTAR PUSTAKA
https://www.maxmanroe.com/apa-itu-seo.html