E-commerce
Sejarah E-commerce
E-Commerce pertama
kali diperkenalkan pada tahun 1994 saat pertama kali banner-elektronik dipakai
buat tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web(website). Menurut Riset
Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualanseharga AS$12,2 milliar
pada tahun 2003. Istilah “perdagangan elektronik” telah berubah sejalan
dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemafaatan transaksi
komersial, sEperti penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan
pembelian atau invoice secara elektronik. Kemudian dia berkembang menjadi suatu
aktivitas yang mempunyai istilah yang lebih tepat “perdagangan web”- pembelian
barang dan jasa melalui World wide web melalui server aman (HTTPS),
protokolsever khusus yang menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data penting
pelanggan. Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994,
banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor
ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti
HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak
bisnis di As dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.
E-Commerce
adalah singkatan dari Electronic Commerce, yang secara
singkat dapat didefinisikan sebagai mekanisme transaksi jual dan beli dengan
menggunakan fasilitas internet sebagai media komunikasi. Dalam pengertian yang
lain, e-commerce dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan usaha perdagangan
yang sebagian atau seluruhnya menggunakan media internet sebagai media
komunikasinya. Disebutkan sebagian atau seluruhnya karena kegiatan e-commerce
sangat beragam. Ada yang menggunakan internet sebagai media kegiatan
perdagangan mulai dari proses produksi, iklan, penjualan, pembayaran,
pengiriman, dan pencatatan. Namun, ada juga yang hanya menggunakan internet
sebagai media pada sebagian proses perdagangan.
E-Commerce
digolongkan menjadi tiga jenis bisnis, yaitu Business to-Consumer (B2C),
Consumer to Consumer (C2C), dan Business to Business (B2B).
- Business to-Consumer (B2C): B2C adalah sebuah transaksi bisnis yang menjual barang atau jasa kepada individu.
- Consumer to Consumer (C2C): C2C adalah ketika salah satu konsumen menjual barang atau jasa langsung kepada konsumen lainnya melalui system elektronik.
- Business to Business (B2B): B2B merupakan sebuah bisnis yang menjual barang/jasa kepada bisnis lain dengan menggunakan system elektronik.
E-commerce
dapat dapat dipandang sebagai revolusi di bidang perdagangan. Keunggulan
e-commerce adalah kemampuan bertransaksi kapan pun, diakses dari manapun,
adanya jalur distribusi, dapat langsung melakukan pembelian, dan adanya
penghematan biaya. Pembayaran terhadap transaksi perdagangan model e-commerce
dapat dilakukan melalui banyak cara baik secara konvensional (kartu kredit,
transfer antarrekening bank), maupun secara online (bitcoin, e-money, online
banking, e-gold).
Contoh E-Commerce
Contoh E-Commerce yang banyak ditemui dalam
kehidupan sehari-hari adalah transaksi jual beli menggunakan situs jual beli
online. Beberapa situs yang cukup terkenal dari luar negeri sebut saja
amazon.com dan alibaba.com. Sedangkan, dari dalam negeri beberapa diantaranya
yang sangat terkenal adalah kaskus.co.id, bukalapak.com, tokopedia.com, dan
olx.co.id.
Manfaat E-commerce
Beberapa manfaat dari E-commerce
dapat dilihat sebagai berikut :
·
Memfasilitasi
komunikasi antara konsumen dan produsen.
·
Memperluas
calon konsumen dengan target pasar yang tidak terbatas.
·
Memfasilitasi
pemasaran dan penjualan barang dan jasa.
·
Proses
e-commerce lebih mudah untuk melakukannya dengan baik untuk menjual atau
membeli.
·
Pembayaran
yang mudah dilakukan secara online.
·
Penyebaran
informasi yang begitu mudah dilakukan
Keuntungan E-Commerce
Salah satu keuntungan dari
E-Commerce yang jelas kita lihat adalah menjual produk atau layanan yang tidak
perlu kita mendatangi toko atau kantor besar seperti yang dilakukan oleh
manusia pada biasanya sebagai tempat usaha, tetapi hanya dengan memanfaatkan
internet maka kita bisa hanya menjual dari rumah ke calon pelanggan yang tidak
terbatas, dengan kata lain pelanggan Anda hanya dapat menutupi seluruh negeri.
Dalam hal komunikasi juga akan
sangat bermanfaat antara konsumen dan produsen dapat dengan mudah berkomunikasi
secara online dari internet. Baik dari segi pemasaran barang akan lebih
menguntungkan jika dilakukan secara online, selain Anda tidak perlu membayar
biaya promosi yang banyak seperti manual, tapi dengan layanan internet Anda
hanya dapat melakukan promosi produk ana seluruh dunia hanya dengan menggunakan
internet tentu biaya yang sangat murah.
Dampak Negatif E-Commerce
Selain banyak manfaat atau
positif samping dari penggunaan e-commerce tentu tidak kebal dari dampak
negatif yang bisa merugikan konsumen atau produsen. Di bawah ini dijelaskan
beberapa dampak negatif dari e-commerce.
1. Penipuan
Sering terjadinya penipuan saat
belanja online di internet antara konsumen dan penjual barang tersebut dipesan
konsumen telah dibayar melalui e-Transfer tetapi barang tidak pernah dikirim
dan diterima oleh konsumsen, dan sebaliknya kadang-kadang terlalu
ketidakpercayaan penjual untuk mengirimkan barang-barang di muka dan pembayaran
dilakukan setelah pengiriman pembayaran yang ditunggu penjual kadang-kadang
tidak diterima atau tidak dibayar.
Terjadinya scam atau penipuan di
mana seseoarang dapat menjual barang hampir satu-satunya berebentuk satunya
informasi yang sengaja dibuat terpisah menarik pembeli, tetapi ketika melakukan
pembelian dan transfer uang, barang tidak ada.
2. Carding
Terjadinya kejahatan seperti
carding, hal ini memiliki banyak hal yang terjadi di mana seseorang
memanfaatkan dengan menggunakan kartu kredit Anda oleh orang lain untuk
berbelanja di internet.
3. Virus / Malware
Kejahatan sering terjadi yang
biasanya dilakukan oleh mereka yang memiliki keahlian tinggi dalam ilmu
komputer dan internet jaringan seperti penyebaran virus / malware yang
disengaja untuk melemahkan sistem, hal ini terjadi karena kurangnya hukum pada
teknologi informasi.
E-Business
Sejarah E-Business
Konsep e-business ini
dilatarbelakangi dengan adanya krisis yang dialami IBM sehingga akhirnya
mengganti CEO-nya pada tahun 1993. Akhirnya pada tahun 1995 Louis Gerstner, CEO
IBM saat itu berhasil mengatasi krisis finansial yang dialami IBM dan mengagendakan
bagaimana membuat internet bisa menjadi alat bisnis ke bisnis yang bermanfaat,
dengan mengandeng Dennie Welsh sebagai Kepala Integrated Systems Services
Corporation (anak perusahaan IBM) saat itu, dan Marketing Executive John
Patrick yang memiliki persepsi sama dengan dia. Untuk menangani rencana besar
Gerstner akhirnya dibentuk Internet Division dibawah pimpinan Irving
Wladawsky-Berger, dengan tugasnya untuk merumuskan dan meluncurkan strategi
internet perusahaan di seluruh unit bisnis. Sehingga pada musim gugur 1997,
Louis Gerstner melalui IBM mengkampanyekan pemasaran yang sangat kreatif untuk
mendorong dan menyediakan layanan agar setiap perusahaan mampu menerapkan
e-business dan memanfaatkan internet sebagai nilai bisnis.
Pengertian
E-Business
E-Business adalah bisnis yang mengacu pada
penggunaan teknologi digital dan internet untuk menjalankan proses-proses
bisnis utama dalam suatu perusahaan. Dalam e-business terjadi aktivitas
pertukaran data dan informasi, menjalin koneksi dan relasi. E-business mencakup
bisnis yang luas mencakup seluruh aspek bisnis yang ada di dalam perusahaan
sehingga bisa memiliki aktivitas yang bermacam-macam.
Tahapan E-business
Terdapat
empat tahap pemanfaatan jaringan komputer dan internet untuk tujuan e-business,
di mana terjadi transformasi perusahaan tradisional ke e-business, antara lain
:
- Mendayagunakan komputer
- Mendayagunakan jaringan dan internet (seperti email, chat messanger, IRC, dll,.)
- Membangun dan mendayagunakan web
- E – commerce
Kelebihan dan kelemahan e-business
Adapun
beberapa keunggulan atau kelebihan dari e-business, yang diantaranya sebagai
berikut:
·
Akses yang
mudah
·
Lebih tepat
sasaran
·
Menghemat
waktu
·
Tidak
membutuhkan modal yang terlalu besar
Adapun beberapa kelemahan yang dimiliki oleh
e-business, yang diantaranya sebagai berikut:
·
Tidak adanya
pertemuan secara langsung dengan konsumen maupun sebaliknya
·
Beresiko
terjadinya penipuan
SEO (Search Engine Optimization)
Pengertian SEO
SEO adalah singkatan dari Search
Engine Optimization yang merupakan suatu teknik untuk optimasi dan
memaksimalkan nilai relevan halaman website agar meningkatnya ranking kata
kunci yang diiringi dengan meningkatnya pengunjung dari Search Engine Google. SEO
dilakukan melalui proses yang sistematis (analisa, implementasi, report) yang
artinya melakukan Teknik SEO yang masuk dalam kategori Blackhat SEO / Whitehat
SEO / Greyhat SEO.
Tujuan Utama SEO
Sedangkan tujuan SEO yang utama, yang kita bisa lihat dan tangkap dari definisi apa itu SEO di Wikipedia bahasa Indonesia, adalah terkait dengan trafik, yaitu berfokus untuk meningkatkan trafik. Dan ini adalah efek netto atau tujuan yang akan tercapai manakala tujuan dasar SEO (meningkatkan ranking) sudah tercapai.Tujuan SEO yang utama adalah berikut ini:
- Meningkatkan Volume Trafik Kunjungan Pengguna Internet
- Meningkatkan Kualitas Trafik Kunjungan Calon Konsumen Produk atau Jasa Anda
- Mempertahankan Kedua Jenis Trafik di Atas Secara Berkesinambungan
Manfaat SEO
Berikut manfaat lainnya bila SEO
digabung dengan website atau blog:
- Website menjadi ramai dengan pengunjung tertarget kata kunci
- Pelanggan terus berdatangan ke website
- Secara tidak langsung meningkatkan pendapatan anda sebagai Publisher
- Cache penulusuran di Search Engine menjadi yang paling utama
- Bisnis di dalam website menjadi berkembang
- Penjualan produk akan semakin meningkat
- Adanya timbal balik ke website affiliate produk
- dan lainnya
Cara Kerja Google dan SEO
Berikut ini
adalah hal-hal yang dilakukan oleh algoritma Google.
- Membaca jumlah kata pada sebuah halaman (konten).
- Membaca gambar pada sebuah halaman (konten).
- Melihat internal link.
- Melihat outbound link.
- Membaca backlink.
Dasar Pada SEO
SEO On Page
SEO On Page
adalah sebuah upaya optimasi website yang dilakukan dari sisi website itu
sendiri. Dengan kata lain, upaya optimasi yang dilakukan oleh seorang pemilik
website/ webmaster dengan mendesain website yang SEO Friendly.
Beberapa
elemen penting yang terdapat dalam SEO On Page antara lain:
- Menambahkan description yang relevan dengan website
- Membangun konten yang bermanfaat bagi audiens
- Mengatur URL (permalinks) yang SEO Friendly
- Menggunakan Heading dengan baik (H1, H2, H3, H4)
- Mengatur navigasi website sebaik mungkin
- Membangun internal links
- Menambahkan keywords pada penamaan gambar/ image
- Dan lain-lain
SEO Off Page
SEO Off Page
adalah upaya optimasi website yang dilakukan dari luar website yang dibangun.
Sebuah halaman website yang SEO On Page nya sudah bagus perlu didukung dengan
optimasi dari luar website itu sendiri.
Optimasi off
page dilakukan dengan cara membangun links (backlinks) dari situs lain menuju
website yang dioptimasi. Beberapa jenis links yang biasa dibangun untuk
meningkatkan popularitas sebuah website di internet antara lain:
- Links dari media sosial (Twitter, Facebook, Google+, Youtube, dan lain-lain)
- Links dari web 2.0 properties (Blogspot, WordPress, Weebly, dan lain-lain)
- Links dari forum online (Kaskus, Bersosial, Forum Detik, Forum Kompas, dan lain-lain)
- Links dari situs social bookmark (Lintas.me, Diigo.com, Folkd.com, dan lain-lain)
- Links dari kegiatan blogwalking (berkomentar di blog orang lain)
- Links dari website yang menerima guest blogger
- Dan lain-lain
DAFTAR PUSTAKA
https://www.maxmanroe.com/apa-itu-seo.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar