Kamis, 03 November 2016

DIGITAL MUSIK


1.0 Pendahuluan
Teknologi infomasi dan komunikasi yg semakin hari semakin berkembang pesat, semakin mendorong manusia untuk mengembangkan kreativitas. Melalui internet, berbagai hal tak terduga dan memberi harapan baru yang bahkan tak terpikir sedikitpun di era konvensional.
Lahirnya musik digital menandai pergeseran dominasi musik rekaman konvensional yang mengandalkan sarana fisikal. Sebuah kemasan baru musik rekaman yang tidak hanya menjadi sarana distribusi dan akses belaka, namun bisa diolah dan diciptakan kembali secara individual maupun kolektif.

2.0 pembahasan
       2.1 Proses distribusi musik digital
Kemunculan proses distribusi musik secara digital, baik melalui netlabel maupun pihak individu yang bekerjasama dengan operator telekomunikasi, menjadi penjawab alternatif dari model distribusi yang dilakukan selama ini. Jauh sebelum Indonesia memiliki layanan musik digital, negara-negara maju telah menerapkan model distribusi digital dengan membuat situs download musik legal.
Ada banyak situs yang muncul dan bebeberapa di antaranya dianggap besar dan sering menjadi pilihan masyarakat yang ingin mendengarkan atau mengunduh musik. Netlabel, sebagai alternatif baru yang dapat mengakali keterbatasan sumber daya sehingga tidak menghambat kreativitas dan produktivitas. Hal ini merupakan tawaran dari kemampuan format digital untuk mendorong masyarakat menuju era download gratis yang menuntut kreativitas dari sumber daya yang terbatas secara kuantitas.

     2.2 Perkembangan budaya unduh gratis legal
Dalam beberapa dekade terakhir negara maju mampu mempengaruhi setiap pergerakan di negara-negara berkembang yang haus akan pengetahuan sebagai salah satu wujud kemajuan. Keadaan industri musik di Indonesia yang stagnan dengan berbagai permasalahan yang terjadi dan gencarnya perkembangan  teknologi yang dimotori oleh kecanggihan  internet mampu menjadi jendela bagi setiap orang untuk melihat perkembangan di dunia luar. Masa transformasi antara model konvensional dan digital dalam industri musik memunculkan banyak celah yang terus dicari atas nama sebuah pengembangan.


      2.3  Apa itu Netlabel  
Netlabel(internet label) yang dibangun oleh individu atau komunitas yang peduli terhadap  keberadaan musisi yang belum bisa mengelola dan mempromosikan karyanya karena faktor finansial, melalui pemanfaataan jaringan  internet sebagai alternatif dari industri musik arus utama. Netlabel ini berusaha memberikan kesempatan berkembang bagi para musisi yang belum mendapatkan tempat di industri arus utama.

     2.4 Prinsip netlabel
Ada dua paham dalam prinsip netlabel dalam beroperasi yaitu free culture dan open source. Free culture adalah pergerakan sarat  nilai- nilai sosial yang mengemukakan kebebasan dalam mendistribusikan dan memodifikasi karya kreatif dengan memanfaatkan internet atau bentuk media lain untuk tujuan-tujuan nonkomersial. Konsep open source kurang lebih sama dengan free culture.
Sementara itu, konsep pemikiran open knowledge/culture menekankan tentang ide. Pematenan ide justru dapat mereduksi kreativitas. Jika kompetisi kreativitas pada akhirnya menjadi perlombaan pencapaian kapital, pihak yang memegang dan mengamankan paten berada di ranah penguasa.
Budaya bebas mendukung dan melindungi pencipta dan penemu. Budaya ini mengakui hak milik intelektual, namun membatasi jangkauan dari hak-hak tersebut dengan maksud untuk menjamin para pencipta dan penemu sebisa mungkin terbebas dari kekangan masa lalu. Budaya bebas bukan lah budaya tanpa kepemilikan, seperti juga pasar bebas bukan lah berarti pasar di mana semuanya cuma-cuma. Kebalikan dari budaya bebas adalah budaya izin ( permission culture), budaya di mana pencipta hanya diperbolehkan mencipta atas izin dari penguasa atau pencipta di masa lalu.

   2.5 Tujuan utama dari  netlabel
Netlabel membantu para musisi dan produsen musik dengan menyebar luaskan karya mereka yang baru dirilis agar dapat segera diketahui oleh banyak orang dan juga dapat diunduh oleh orang lain dengan menggunakan jaringan internet. Bukanlah maksud produsen yang mau mengikhlaskan atau menggratiskan karya nya, tetapi lebih pada sikap mau membebaskan musik yang mereka ciptakan. Ada semacam delusi massal dari setiap produsen karya bahwa ide kreatif mereka adalah unik dan tiada duanya. Kenyataannya, setiap karya yang kita ciptakan adalah kontribusi berbagai macam referensi yang ada sebelumnya, bahkan telah usang.
   3.0 kesimpulan
Dengan majunya teknologi informasi saat ini mempermudah pendistribusian musik secara digital salah satunya melalui netlabel yg menjembatani para musisi untuk meperkenalkan karyanya secara luas serta  mendeskripsikan perkembangan budaya berbagi yang diterapkan oleh netlabel di Indonesia yang keberadaannya semakin meluas.


Daftar pusaka :
https://drive.google.com/open?id=0Bwr0jN-fQy9QZVZEVlhVR29jOUU

Rabu, 12 Oktober 2016

ALIRAN FILM




Jenis-Jenis Film

Ada beberapa jenis film yang beredar dipasaran dengan berbagai kriteria serta aturan masing-masing. Beberapa jenis film tersebut masing-masing mempunyai tujuan dan fungsi sendiri-sendiri diantaranya :

Film Dokumenter (Documen-tary Films)

Film dokumenter menyajikan realitas melalui berbagai cara dan dibuat untuk berbagai macam tujuan. Namun harus diakui, bahwa film dukumenter tak lepas dari tujuan dan fungsinya sebagai film yang menye-barkan informasi, pendidikan dan propaganda bagi orang atau kelompok tertentu.
Dewasa ini film dokumenter menjadi trend tersendiri dalam per-filman dunia. Para pembuat film dokumenter bisa bereksperimen dan belajar banyak hal ketika terlibat proses produksi sebuah film doku-menter. Suatu perusahaan yang memutuskan untuk memproduksi film dokumenter juga meraup keuntungan yang cukup memuaskan, misalnya film-film dokumenter yang ditayang-kan oleh beberapa stasiun televisi dunia diantaranya National Geographic, Animal Planet, serta Discovery Channel yang mantap menyiarkan film-film dokomenter tentang masalah alam dan kebudayaan serta teknologi.

Film Cerita Pendek (Short Films)

Film cerita pendek biasanya mempunyai durasi 60 menit. Pada kelompok tertentu film cerita pendek dipakai untuk bereksperimen dan merupakan batu loncatan agar mema-hami segala hal tentang dunia film sebelum kelompok tersebut membuat film cerita panjang. Jenis film cerita pendek sering dilakukan oleh para mahasiswa jurusan film atau orang/ kelompok yang menyenangi dunia film sebagai tahap latihan. Selain itu ada juga yang khusus memproduksi cerita pendek untuk konsumsi acara televisi.

Film Cerita Panjang (Feature-Length Films)

Film cerita panjang merupakan film yang diputar di gedung bioskop, film ini merupakan film konsumsi masyarakat yang berfungsi sebagai hiburan atau tontonan umum. Film-film jenis ini mempunyai durasi 60 menit ke atas, umumnya berdurasi sekitar 100-120 menit. Film-film produksi Amerika merupakan jenis film ini. Bahkan film-film tertentu atau film kolosal durasinya biasanya mencapai lebih kurang 180 menit seperti film produksi India yang kaya dengan nyayiannya.
Film Profile Perusahaan (Corpo-rate Profile)

Film jenis ini diproduksi untuk keperluan tertentu misalnya mem-perkenalkan suatu perusahaan tertentu untuk disebar luaskan ke publik. Misalkan tayangan “Usaha Anda” yang disiarkan oleh SCTV. Selain itu film-film jenis ini sering dipakai sebagai sarana pendukung dalam suatu presentasi perusahaan atau kelompok tententu.

Film Iklan Televisi (TV Com-mercial)

Film jenis ini diproduksi dengan fungsi untuk kepentingan penyebaran informasi, baik tentang suatu produk (Iklan Produk) maupun layanan masyarakat (Iklan Layanan Masyarakat). Iklan produk biasanya menampilkan suatu produk yang diiklankan secara eksplisit, artinya ada stimulus audio visual yang men-jelaskan dari produk tersebut secara langsung. Sedangkan iklan layanan masyarakat, menginfor-masikan kepe-dulian produsen terhadap kejadian fenomena sosial yang diangkat sebagai topik iklan, sehingga tampilan produk tersirat secara implisit.

Film Program Televisi (TV Programme)

Film jenis ini merupakan konsumsi acara program televisi dan biasanya diproduksi oleh stasiun televisi sendiri atau kerjasama dengan PH. Secara umum program televisi dibagi menjadi dua jenis yaitu film cerita dan film non cerita. Jenis cerita terbagi menjadi cerita fiksi dan cerita non fiksi. Kelompok cerita fiksi memproduksi film serial (sinetron dan FTV) sedangkan kelompok cerita non fiksi memproduksi film dokumenter, pendidikan, profile, Quiz dan seje-nisnya serta berita.

Film Video Clip (Music Video)

Film Video Clip merupakan jenis film yang digunakan oleh para produser musik untuk memasarkan produknya lewat medium televisi. Jenis ini biasanya durasinya singkat berdasarkan panjang lagunya. Jenis ini dipopulerkan pertama kali oleh MTV pada tahun 1981. Di Indonesia film jenis ini berkembang secara cepat dan mempunyai aliran tersendiri seiring dengan bertambahnya stasiun televisi. Bahkan ada rumah produksi yang telah berkonsentrasi khusus menggarap jenis film ini.

Unsur-Unsur Film

Pembuatan sebuah film meru-pakan hasil kerja kolaboratif, artinya dalam proses produksi sebuah film melibatkan sejumlah tenaga ahli kreatif yang menguasai sentuhan teknologi dalam keahliannya, semua unsur ini saling menyatu, bersinergis serta saling mengisi satu sama yang lainnya sehingga menghasilkan karya yang utuh. Perpaduan dan kerjasama yang baik antar elemen-elemen yang ada didalamnya akan menghasilkan sebua karya yang menarik dan enak ditonton.
Orang-orang yang terlibat langsung dalam suatu proses produksi sebuah film, masing-masing mem-punyai keahlian yang dapat mem-berikan kontribusi tentang bagaimana menciptakan teknik visual yang menarik dalam setiap proses produksi. Mereka itu adalah orang-orang inti dalam memproduksi sebuah film dian-taranya adalah: Produser, Sutradara, Penulis Skenario, Penata Fotografi, Penata Artistik, Penata Suara Penata Musik, Penyunting atau Editing dan Pemeran atau aktor.






ESTETIKA FILM





Film adalah penyajian gambar lewat layar lebar. Film merupakan salah satu media massa yang berbentuk audio visual dan sifatnya sangat kompleks. Film menjadi sebuah karya estetika dan juga sebagai alat informasi yang bisa menjadi alat penghibur, alat propaganda, juga alat politik. Ia juga dapat menjadi sarana rekreasi dan edukasi, di sisi lain dapat pula berperan sebagai penyebarluasan nilai-nilai budaya baru. Film bisa disebut sebagai sinema atau gambar hidup yang mana diartikan sebagai karya seni, bentuk populer dari hiburan, juga produksi industri atau barang bisnis. Film sebagai karya seni lahir dari proses kreatifitas yang menuntut kebebasan berkreativitas.
Dalam pembuatan film tidak mudah dan tidak sesingkat yang kita tonton, membutuhkan waktu dan proses yang sangat panjang diperlukan proses pemikiran dan proses teknik. Proses pemikiran berupa pencarian ide, gagasan, dan cerita yang akan digarap. Proses teknik berupa keterampilan artistik untuk mewujudkan ide, gagasan menjadi sebuah film yang siap ditonton. Pencarian ide atau gagasan ini dapat berasal dari mana saja, seperti, novel, cerpen, puisi, dongeng, sejarah, cerita nyata, bahkan kritik sosial pada pemerintah. Salah satu film yang berisi kritik sosial pada pemerintah adalah film “Alangkah Lucunya Negeri Ini” Film ini merupakan film drama komedi satire Indonesia.

Film ini mencoba mengangkat potret nyata yang ada dalam kehidupan bangsa Indonesia.Keseluruhan film ini dipenuhi satir-satir politik yang cerdas. Jauh dari itu film ini membuka mata kita semua. Tentang pendidikan, tentang pengangguran, tentang kerasnya hidup di jalanan, serta kritik pada penguasa negeri ini. Tanpa pemahaman, film ini hanya akan sekedar menjadi komedi belaka.
Sebagian besar pesan moral pada sebuah film kurang diperhatikan oleh penonton. Banyak di antara mereka hanya menikmati alur cerita, visualisasi, bahkan Humornya saja dari film tersebut. Jika diperhatikan secara seksama dalam suatu film dapat menjadi inspirator bagi penontonnya. Mereka dapat ikut berpikir dan bertindak sebagai masyarakat indonesia yang aktif untuk memajukan Harkat dan Martabat Bangsa, bukan sebaliknya hanya sekedar menikmati humor saja dari film ini. Dalam Film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) banyak Kritik Sosial pada Masyarakat dan Pemerintah, Fakta Fenomena Sosial Bangsa Kita, Harapan Anak Bangsa, Serta pesan moral baik Politik maupun Pendidikan bagi Indonesia yang ingin disampaikan kepada penonton. Dengan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai makna simbolis mengenai pesan moral yang ingin disampaikan pada film Alangkah Lucunya (Negeri Ini). Sangat penting untuk mengetahui Semiotika Film Alangkah Lucunya Negeri Ini agar masyarakat bisa mengetahui film-film yang mendidik dan memberikan inspirasi bagi generasi penerus bangsa tentang pentingnya pendidikan untuk membangun bangsa negara yang lebih baik.




PRODUKSI DAN DISTRIBUSI PENERIMAAN TV


Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masingmasing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik. Kemudian berturut-turut ditemukan tabung sinar katoda (CRT), sistem televisi hitam putih, dan sistem televisi warna. Tentunya perkembangan ilmu ini akan terus maju apalagi dengan ditemukannya LCD, yang membuat TV di zaman ini semakin tipis dengan hasil gambar yang tak kalah bagusnya dengan TV tabung. Jadi di zaman ini kita harus tahu betul tentang sistem TV karena hampir semua rumah tangga mempunyai TV baik yang hitam putih maupun yang warna.

Jenis-jenis Penerima Televisi

sistem penerima televisi terbagi menjadi 2 yaitu:

Televisi hitam putih

Pada televisi hitam putih gambar tidak dapat dilihat sesuai dengan warna aslinya. Apapun yang terlihat dilayar kaca hanya tampak warna hitam dan putih. Hal ini sangat berbeda dengan televisi warna, yakni warna gambar yang tampil di layar akan terlihat menyerupai
aslinya.

Televisi warna

Gambar yang kita lihat di layar televisi adalah hasil produksi darisebuah kamera. Objek gambar yang ditangkap lensa kamera akandipisahkan menjadi tiga warna dasar, yaitu merah (R= red), hijau(G=green), dan biru (B=blue).Hasil pemisahan ini akan dipancarkan oleh pemancar televisi.Pemancar TV warna memancarkan sinyal-sinyal:
·          Audio (suara)
·          Luminansi (kecerahan gambar)
·          Krominansi (warna)
·          Sinkronisasi (vertikal / horizontal)
·          Burst

Bagian-bagian dan Fungsi Sistem Penerima Televisi Warna

TV Warna harus kompatibel dengan TV monochrome, maksudnya siaran TV warna harus bisa ditangkap pada penerima hitam putih, dan sebaliknya siaran TV warna harus dapat ditangkap penerima TV hitamputih. Sinyal video dari kamera monochrome dinyatakan dengan gelap dan terang, aras kegelapan yang berbeda beda (grey-level). Sinyal video
yang menyatakan gelap-terang ini disebut sebagai sinyal luminansi (Y). Sinyal video dilengkapi dengan sinyal pemadaman (blanking) dan sinkronisasi yang menghasilkan Sinyal video komposit (Ycomp).

Sinyal video komposit berupa memodulasi AM terhadap sinyal pembawa gambar (fp) dan sinyal audio memodulasi FM terhadap sinyal pembawa suara (fa). Spektrum bidang dasar (baseband) TV hitam putih mempunyai BW 6 MHz seperti yang digunakan di Indonesia dan
Sebagian besar Eropa.

Perkembangan Penerima TV

TV Satelit

Satelit digunakan pada transmisi sinyal televisi, yang berbentuk elliptical (lonjong, dengan kemiringan +/- 63.4 derajat dengan periode orbit sekitar 12 jam) atau orbit geostationary 37,000 km di atas katulistiwa.

TV Kabel

Merupakan sebuah sistem jaringan yang terhubung langsung dari pusat penyedia jasa layanan Audio dan Video. TV Kabel ini biasanya digunakan untuk kebutuhan layanan Hotel atau bahkan masyarakat umum.















Sumber :